Vaquita (Phocoena sinus) adalah spesies lumba-lumba yang sangat langka. Mereka hanya ditemukan di bagian utara Teluk California. Setelah baiji (Lipotes vexillifer) punah pada 2006, vaquita menjadi mamalia laut paling terancam punah di dunia.
Populasi vaquita terus menurun. Pada 2014, jumlahnya diperkirakan kurang dari 100 individu. Kondisi ini menempatkan mereka di ambang kepunahan.
Ciri – Ciri Vaquita
Vaquita adalah spesies cetacea terkecil dan paling terancam punah. Tubuhnya sedikit gempal dengan ciri khas lumba-lumba. Mereka memiliki lingkaran hitam di sekitar mata, tompel di bibir, serta garis dari sirip dorsal ke mulut.
Punggung mereka berwarna abu-abu gelap, yang memudar menjadi putih di bagian bawah. Betina biasanya lebih besar dibandingkan jantan. Rata-rata panjang betina dewasa mencapai 1,4 meter, sedangkan jantan sekitar 1,35 meter.
Sifat Dan Perilaku Vaquita
Vaquita berkomunikasi dengan suara bernada tinggi dan menggunakan ekolokasi untuk bernavigasi di habitat mereka. Mereka sering makan dan berenang dengan santai, serta cenderung menghindari kapal. Ketika bernapas, mereka muncul ke permukaan dengan gerakan lambat, kemudian cepat menghilang. Hal ini membuat pengamatan mereka di permukaan sangat sulit dilakukan. Hewan ini biasanya hidup sendirian, kecuali saat mendampingi anaknya, yang menunjukkan bahwa mereka kurang sosial dibandingkan dengan spesies lumba-lumba lainnya. Mereka juga menjadi lebih kompetitif saat musim kawin. Sebagai satu-satunya spesies lumba-lumba yang hidup di perairan hangat, jenis lumba-lumba ini adalah predator non-selektif yang tidak memiliki preferensi khusus terhadap jenis makanan.
Sebaran Dan Habitat Vaquita
Habitat vaquita terbatas di daerah utara Teluk California, atau Laut Cortez. Mereka tinggal di perairan dangkal dan laguna keruh sepanjang garis pantai, biasanya tidak berenang lebih dari 30 meter (100 kaki) dari kedalaman. Vaquita juga dapat bertahan hidup di laguna sangat dangkal, di mana kadang-kadang punggung mereka terlihat di atas permukaan air. Mereka lebih sering terlihat pada kedalaman 11 hingga 50 meter (36 hingga 160 kaki), sekitar 11 hingga 25 km (6,8 hingga 16 mil) dari pantai. Vaquita cenderung memilih habitat dengan air keruh karena kandungan gizinya yang tinggi, yang menarik ikan kecil, cumi-cumi, dan udang sebagai makanan mereka. Meskipun hidup di perairan yang dapat mengalami perubahan suhu signifikan, mereka mampu bertahan di laguna yang keruh dan dangkal tersebut.
Penyebab Penurunan Populasi Yang Menyebabkanya Hampir Punah
Meskipun hewan ini tidak pernah diburu langsung, populasi mereka menurun drastis karena terjebak dalam jaring insang yang digunakan untuk menangkap totoaba secara ilegal. Peningkatan perdagangan totoaba, yang didorong oleh permintaan dari Tiongkok untuk dijadikan sup yang dianggap lezat serta berkhasiat sebagai obat, memperburuk kondisi ini. Pada tahun 1997, populasi vaquita diperkirakan sekitar 567 individu, namun pada awal 2000-an, jumlahnya menurun menjadi antara 150 hingga 300. Pada tahun 2014, populasinya diperkirakan hanya tersisa 85 individu, dan terus menurun. Diperkirakan bahwa jumlah mereka telah turun di bawah 100 individu, yang membuat tim penyelamatan internasional menyimpulkan bahwa spesies ini akan punah kecuali tindakan drastis segera diambil. Untuk menghentikan penangkapan ilegal totoaba, mereka menyarankan pelarangan penggunaan jaring insang di seluruh area habitat vaquita.
Pemerintah Meksiko kemudian meluncurkan program konservasi pada tahun 2015, termasuk larangan penggunaan jaring insang selama dua tahun di daerah tersebut, patroli oleh Angkatan Laut Meksiko, dan dukungan keuangan untuk nelayan. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa langkah-langkah ini tidak cukup untuk memastikan kelangsungan hidup vaquita. Pada 2016, diperkirakan hanya tersisa sekitar 60 individu, yang merupakan penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun 1997. Beberapa vaquita juga ditemukan terjerat dalam jaring insang yang digunakan untuk menangkap totoaba. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa larangan tanpa batas waktu terhadap jaring insang dan penegakan hukum yang lebih efektif sangat dibutuhkan agar vaquita dapat bertahan hidup.
Pada akhir 2016, jumlah mereka yang tersisa diperkirakan hanya sekitar 30 individu. Beberapa ahli berpendapat bahwa satu-satunya harapan untuk kelangsungan hidup vaquita adalah dengan menangkap mereka yang tersisa dan memulai program penangkaran. Sayangnya, menurut laporan terbaru, populasi vaquita di Teluk California diperkirakan hanya tersisa sekitar 10 individu.